Kita pernah,
berjalan menyambut pagi
melepas perginya senja
mendekap semilir bayu malam dalam kebisuan.
Kegagalan menepis harapan , lara tiada makna
berlari memburu angin
mengejar kehampaan.
Imagi menuju entah, sudut itu tak bertepi
kita lintasi jalan jalan sepi,berbisik pada naluri ,
tentang kedamaian pada hati sendiri
Lihatlah ,
kala tapak mulai melangkah
menuju entah… ?
ah, bingungku malu-malu, naluriku berbisik tentang rasa padamu.
Butir bening embun diujung daun tertawa,
Menggodaku lewat hangat matahari
Kala pagi pergi menghilang,.aku hanya bisa menatap diam, Ah..Auramu menuju entah..( By Arie Yannur,18/03/13)